Bali
dikenal sebagai pulau yang memiliki banyak tradisi adat. Salah satu tradisi
yang ada di Bali adalah tradisi “Ngerebeg”. Tradisi ini dapat ditemukan di
banyak daerah di Bali. Tradisi ini banyak dilakukan di daerah-daerah seperti
Desa Tegalalang, Gianyar dan Desa Kukuh, Marga, Tabanan. Upacara Ngerebeg di desa Tegalalang dilaksanakan
dengan anak-anak dan remaja yang berbusana dan memakai hiasan wajah yang menyeramkan
sambil berkeliling desa. Tak hanya di
daerah-daerah tersebut, Desa Sambirenteng pun juga melaksanakan upacara Ngerebeg. Namun, upacara ini berbeda
dengan upacara yang dilaksanakan di daerah lainnya.
Upacara Ngerebeg
ini dilaksanakan pada setiap Tilem Kawolu.
Upacara ini merupakan wujud persembahan bagi penjaga desa secara niskala untuk
keseimbangan dan keselamatan desa. Jika anda tertarik untuk menyaksikan secara
langsung pelaksanaan upacara ini, maka anda akan melihat beberapa tahap pelaksanaan
Upacara Ngerebeg seperti magibung, ngocorin, dan keliling desa.
Tahap
magibung dalam upacara Ngerebeg ini berbeda dengan magibung yang ada dalam tradisi Cakcakan. Dalam hal ini, magibung diperuntukkan bagi bhuta kala dengan menjejerkan pakonang dipinggir jalan pada sore hari.
Pakonang ini dapat berupa daging
sapi, kambing ataupun babi. Kemudian, akan ada instruksi dari desa adat untuk
melakukan prosesi Ngocorin yang mana
bermakna bhuta kala dapat menyatap
hidangan yang telah disediakan (pakonang). Terakhir, masyarakat desa akan
berkeliling desa dengan membunyikan kentongan sambil membawa obor. Hal ini
disimbolkan sebagai tanda bahwa bhuta
kala telah usai menyatap sajian tersebut sekaligus mengantarkan kembali bhuta kala ke asalnya.
Upacara Ngerebeg
ini menjadi menarik untuk diketahui dan disaksikan secara langsung karena
keunikannya pada setiap tahap prosesinya.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon